Masalaluku Sekarang,oktober

Author: Unknown /

Dua tahun lalu,kata cinta kau urai untukku,memang benar ku bahagia ,bukan hanya karena kecantikanmu,namun kasih sayangmu yang tulus itu juga untukku.

Tapi benar hidup memang lengkap,hingga kecewapun melengkapi kehidupanku ini. sudahlah,males aku ceritakan kembali  kisahku bersamanya dulu,sakit kawan....
hari demi hari kulewati,meski tercampur sedikit unsur keputusasaan karena cinta,haahh....memang lucu kudengarnya,tapi itu kenyataan,kekuatan cinta memang ada . Meskipun aku berusaha menjauh darinya,namun bayang cintanya selalu kuat tertahan dihatiku. Aku masih ingat sekali puisi terakhir yang aku buat.
" Senyummu itu milikku..
  Sedihmu juga punyaku..
  Agar aku slalu rasakan kabahagiaan darimu,cinta "
Mungkin karena puisi itu yang buat setiap malamku seperti selalu bersamanya dan tersiksa olehnya pula..
tidak ada satupun orang yang tahu rasaku padanya,hingga ibuku yang slalu bangunkan ku setiap pagi pun tak tahu tentang  rasa ini..
Aku yakin dia tak lagi mencintiaku,seperti dulu,jadi ku coba cari saja penggantinya,dua sampai empat wanita berusaha mengobati perihku,namun tak ada yang sepertinya, yang apabila ku tahu tentang diamku padanya,selalu bilang "aku akan slalu ada untukmu"..
      Namun aku terbangun dari semua itu,aku mencari hal yang lebih penting dari pada selalu mengingat masa laluku itu kesan tanpanya,lewati malam tanpa puisi itu hingga makanpun tak lagi kuingat tentangnya,tentang senyumnya..
      Dan malam itupun cahaya bulan masih menghiasi gelap seperti biasa,tak sengaja ponselku menerima pesan dari nomor tak dikenal,jam menunjukan pukul 00.00 malam,lagi indah-indahnya bintang bercerita tentang malam. ku baca pesan itu,yang berisi .
"Dimana kau cinta..
 Masih adakah cinta putihmu itu untukku..
 Mengertilah,disini kugantungkan asa padamu..
 dan pada puisi terakhir kita.."

Didalam pesan tersebut tertulis namanya,lukaku bangkit ,malam itu penuh tanda tanya ,yang terbentuk seperti  Arit yang sangat tajam dan menghujam hatiku..
Aku terus terbaring diatas kursi yang kurapikan hingga terbentuk seperti kasur yang cukup nyaman bila kutiduri,aku menghadap pada senyuman-senyuman  bintang dan terus kufikirkan apa maksud pesan tadi,hingga terlelap .
      Tak tahu kenapa aku terang menutupi gelap,bersamaan itu aku coba kuat dan kujawab pesannya tadi malam dengan puisi dari hatiku.
" Dulu benar aku mencintaimu..
  Benar aku butuh senyummu itu..
  Namun kau tak pernah melihat aku..
  Sekarang aku tak mengerti kamu..
  Ketika aku anggap semua sama,dan tak ada..
  Kau tanyakan cinta yang juga ku tak tahu dimana cinta itu.."
Dia bertanya tentang kebenaran puisi itu ,akupun menjawabnya kuat bahwa benar sekarang aku masih mencintaimu tetapi aku tak butuh cintamu lagi.
       Akhirnya seiring terus bergantinya hari,tak ada kabar darinya dan luka darinya,kami sudah tak saling membutuhkan, dan terus hidup tanpa mengingat dan mencoba mengulang masa lalu.
       Aku coba bahagia kawan,tanpa cintanya dan puisi terakhir kita itu..

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

- My Favorite Link -

.